Wedang Uwuh

Sejarah pengobatan tradisional Jawa menyimpan beragam cerita dan kreativitas.
Salah satunya adalah "Wedang Uwuh". Menurut informasi dari salah satu stasiun televisi, diceritakan bahwa wedang uwuh ini berasal dari makam raja-raja Imogiri.
Konon katanya sampah dedaunan di makam raja-raja menyimpan khasiat bagi pengobatan tubuh.
Berbeda jika daun tersebut diambil dari pohonnya...Dalam bahasa Jawa uwuh berarti sampah..Itulah sebabnya dinamakan "Wedang Uwuh" yang artinya minuman sampah
Apapun itu, ternyata minuman ini mempunyai rasa & aroma yang menghangatkan tubuh..
Uwuh yang terdiri dari rimpang jahe yang sudah dibakar, serutan kayu Secang yang memberikan warna merah pada minuman, daun, tangkai dan bunga cengkeh, daun pala, kapulaga dan untuk memberikan rasa manis digunakan gula batu menambah nikmatnya minuman ini.
Dilihat dari komposisi dasarnya, tidak heran jika wedang uwuh ini memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.

Jahe (Zingiber officinale), menurut beberapa penelitian terbukti manfaatnya untuk melancarkan peredaran darah, karena bersifat antikoagulasi (anti pembekuan darah).

Kayu secang (Caesalpinia sappan) memiliki kemampuan antioksidan, antikanker, memperlancar peredaran darah, dan melegakan pernapasan.

Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), mengandung minyak esensial yang berfungsi anestetik dan antimikrobial.
Sering digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan menghilangkan sakit gigi.

Kapulaga (Amomum compactum), mengandung minyak atsiri yang berguna untuk menyembuhkan sakit perut,batuk dan menguatkan tubuh.
Sifatnya yang menghangatkan juga untuk meringankan sakit rematik.

Gula batu sebagai pelengkap untuk memberikan rasa manis, tanpa membuang aroma sekaligus rasa asli bahan-bahan ramuan ini.

Cara membuat wedang uwuh ini sangat mudah. Seduh semua bahan kering dengan air mendidih atau direbus.
Hasilnya...wedang uwuh berwarna merah hangat dan menyehatkan.. InsyaAllah.

Informasi diambil dari berbagai sumber.